Bandung, 22 Mei 2025 — Kegiatan Pelatihan Fasilitator Palang Merah Remaja (PMR) yang diselenggarakan oleh PMI Kota Bandung terus berlangsung penuh semangat. Memasuki hari ketiga, para peserta dari 40 sekolah tingkat SMP dan SMA se-Kota Bandung tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian pelatihan yang padat namun sarat makna.
Sejak pagi, para peserta sudah memadati ruang pelatihan di Hotel Marbella, Bandung, untuk mengikuti sesi pertama hari itu yang mengangkat tema Pembelajaran Berbasis Kompetensi (PBK). Sesi ini dipandu oleh fasilitator Meri Anggraini dari PMI Pusat yang berpengalaman dalam bidang pembinaan dan pengembangan unit PMR.
Aktivitas berlangsung dalam bentuk diskusi kelompok, studi kasus, serta simulasi fasilitasi yang dirancang untuk menantang kreativitas dan kemampuan komunikasi peserta. Dalam satu sesi, peserta diminta untuk merancang skenario pelatihan PMR di sekolah masing-masing, lengkap dengan metode penyampaian, alat bantu, serta pengukuran hasil belajar.
“Saya jadi paham bagaimana menyampaikan materi kepada adik-adik PMR dengan cara yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan,” ujar Azka (22), salah satu peserta dari SMA Negeri 21 Bandung. Selain itu, sesi sore diisi dengan kegiatan ice breaking dan refleksi kelompok. Ini menjadi waktu yang ditunggu-tunggu peserta, karena tidak hanya mengasah kerja sama tim, tetapi juga mempererat hubungan antar peserta dari berbagai sekolah.
“Setiap harinya kami belajar banyak, tidak hanya soal PMR, tapi juga tentang profil fasilitator efektif, cara berpikir kritis, dan menjadi pendengar yang baik. Pelatihan ini benar-benar membuka wawasan saya,” kata Bagas (20) dari SMPN 47 Bandung.
Tak hanya di dalam kelas, semangat kebersamaan juga terasa di sela-sela waktu istirahat dan makan. Peserta terlihat saling berbagi pengalaman membina PMR di sekolah masing-masing, saling bertukar kontak, dan bahkan merencanakan kolaborasi kegiatan lintas sekolah.
Panitia pelaksana dari PMI Kota Bandung mengungkapkan bahwa keterlibatan aktif para peserta merupakan salah satu indikator keberhasilan pelatihan ini. “Melihat mereka aktif bertanya, berdiskusi, bahkan sudah mulai merancang rencana tindak lanjut, itu menunjukkan bahwa pelatihan ini berjalan sesuai harapan,” ujar salah satu fasilitator.
Kegiatan pelatihan akan terus berlangsung hingga 23 Mei 2025, dengan total 51 jam pelajaran yang mencakup berbagai topik strategis, mulai dari kepalangmerahan, manajemen PMR, hingga keterampilan memfasilitasi.
Melalui pelatihan ini, PMI Kota Bandung berharap peserta tidak hanya menjadi fasilitator yang andal di sekolah, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa semangat kemanusiaan dalam setiap tindakan mereka.
Kontributor : Nurlaela Sari
Editing : Humas PMI Kota Bandung